Feed on
Posts
Comments

Siaran BFC 90.4 Cosmopolitan FM – 17 Maret 2009

istock_000008690317xsmall1

Saya punya pengamatan menarik sejak 2003. Situasi ini sering saya alami ketika bertemu dengan seorang teman baru wanita (dan sebagian pria) yang baru saja saya kenal. Bisakah Anda menebak 1 pertanyaan yang hampir selalu diajukan kepada saya, kurang dari semenit setelah mereka tahu bahwa saya adalah seorang akupunkturis?

“Bisakah akupunktur membantu saya merampingkan tubuh, mengurangi berat badan, dan membentuk tubuh yang ideal?”

Memang tubuh yang bentuk dan tampilannya ideal agaknya menjadi dambaan dan obsesi banyak orang. Seperti dibahas dalam tulisan yang lalu, motif dasar yang sering bersembunyi di balik keinginan untuk mengubah tubuh adalah kebencian terhadap tubuh kita sendiri, baik yang kita sadari maupun di bawah sadar. Dan kebencian pada tubuh ini tersimpan dalam ‘citra tubuh’ kita yang tidak sehat.

Sadari Motivasi Dasar Dahulu
Berusaha memperoleh tubuh ideal memang bisa melalui berbagai cara, dari yang paling aman dan sehat hingga yang paling berbahaya. Dari mulai mengatur nutrisi dan berolahraga rutin hingga cara yang lebih ekstrim seperti obat diet, prosedur sedot lemak, dan bedah plastik—yang menjadi industri besar yang mampu menyedot miliaran rupiah setiap tahunnya.

Sebenarnya cara apapun yang ditempuh untuk mencapai bentuk tubuh ideal akan selalu kembali pada pertimbangan diri masing-masing. Yang saya ingin perhatikan lebih jernih dalam hal ini adalah: apabila motivasi dasar untuk mengubah tubuh mengandung unsur rasa benci terhadap tubuh sendiri, maka cara manapun yang akan dipilih akan berakibat semakin kuatnya kebencian tersebut.

Upaya Fisik Saja Tidak Pernah Akan Efektif
Barangkali itu pula sebabnya banyak studi ilmiah tentang ‘weight loss’ – yaitu segala upaya untuk menurunkan berat badan – berkali-kali menemukan bahwa sekadar melakukan upaya di tingkatan fisik saja (upaya diet, olahraga, obat diet, dll) TIDAK AKAN efektif dan memadai untuk jangka panjang.

Lalu apa yang perlu dilakukan agar upaya menurunkan berat tubuh dan membentuk tubuh menjadi efektif? Ternyata kuncinya adalah pada menyembuhkan citra tubuh kita, melepaskan asumsi pikiran yang mencegah kita untuk melepaskan berat badan yang berlebih, menyembuhkan segala trauma yang berhubungan dengan tubuh, serta melepas segala pemicu emosional yang sering mengendalikan nafsu makan kita yang sering lebih besar daripada kebutuhan nutrisi tubuh.

Kita perlu lebih sadar bahwa tubuh kita, baik secara kesehatan maupun penampilan, sangatlah terkait dengan kondisi psikologis kita. Dari mulai pola makan, kebiasaan berolahraga, semangat merawat diri, hingga kecepatan metabolisme serta keseimbangan hormonal, semuanya terkait dan hampir selalu berakar di pikiran dan perasaan hati kita.

Konflik Di Bawah Sadar yang Sering Menjegal Upaya Sendiri
Kita pun tidak jarang menjadi korban dari motivasi bawah sadar yang tidak kita ketahui. Secara sadar, kita bisa saja memilih untuk sehat namun terkadang tanpa kita ketahui ada hal lain dalam bawah sadar yang tidak menginginkan kita untuk sehat. Berikut beberapa contoh yang pernah saya temukan dalam proses terapi sbb:

  • Klien yang ingin menyembuhkan sakit hati dan luka batinnya: “Saya ingin lega dan ikhlas tentang insiden tersebut, tetapi saya takut kalau seandainya saya memaafkan dia, nanti dia akan mengulangi kembali peristiwa yang menyakitkan ini.” Secara sadar ingin sembuh, tetapi di bawah sadar tidak ingin sembuh, karena ada kebutuhan untuk mencegah terulangnya sakit hati.
  • Klien yang ingin rajin berolahraga dan makan sehat, di masa kecil pernah mengalami kekerasan seksual: “Saya ingin tampil cantik dan menarik, namun kalau saya menjadi rajin merawat tubuh dengan olahraga dan makanan yang baik, tubuh saya akan menjadi semakin memikat perhatian, dan saya takut memikat perhatian ekstra yang bisa menyebabkan trauma saya terulang lagi.” Secara sadar ingin sehat, tapi di bawah sadar perlu melindungi diri dari trauma yang meskipun sudah dilupakan belum juga sembuh.
  • Klien yang lumpuh karena stroke: “Saya ingin bisa kembali sehat dan memulihkan fungsi tubuh agar bisa kembali beraktivitas, namun seandainya saya kembali berfungsi secara sehat, saya akan kehilangan perhatian, kasih sayang dan perawatan dari keluarga dan sahabat yang selama masa sakit ini bisa saya nikmati.” Secara sadar ingin sehat, namun di bawah sadar tidak ingin melepaskan nikmatnya perhatian dan kasih sayang lingkungan.

Membuka Kesadaran Diri Terhadap Tubuh
Bilamana memang hal-hal di bawah sadar kita sedemikian kuat dan tersembunyi sehingga mampu menjegal setiap upaya kita untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup kita, maka kita perlu MELATIH KESADARAN agar semakin peka dan terbuka terhadap setiap pikiran dan perasaan yang ada dalam diri. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan kesadaran diri tentang tubuh kita:

  • Mindful Eating: berlatih menikmati setiap santapan, setiap suap, setiap kunyahan dengan penuh kesadaran.
  • Bergerak penuh kesadaran: segala bentuk olahraga yang menekankan kesadaran penuh pada setiap gerakan, seperti tai chi, yoga, meditasi tari, dll.
  • Latihan menulis surat kepada TUBUH Anda sendiri: Anda bisa mencoba berkomunikasi dengan tubuh Anda melalui latihan menulis. Cobalah duduk dengan kertas polos, dan mulailah menulis kepada tubuh Anda sendiri. Bisa berbentuk tulisan searah seperti surat, atau seperti dialog dua arah. Ini juga bisa membantu kita lebih sadar tentang segala citra tubuh yang kita simpan di bawah sadar.
  • Self massage: memijat tubuh sendiri, dari bagian demi bagian dengan penuh rasa dan kesadaran.
  • Healing bodywork: beberapa terapi seperti pijat penyembuhan, jin shin jyutsu, terapi craniosacral, juga bisa membantu kesadaran tubuh lebih selaras.
  • Penyembuhan seksual: segala proses yang membantu kita menyembuhkan berbagai trauma seksual serta memurnikan ekspresi seksualitas yang sehat dan alamiah sangatlah signifikan terhadap penyembuhan citra tubuh kita.
  • Perbaikan postur tubuh: berbagai latihan seperti Pilates, Gokhale Method, Feldenkrais, dan Alexander Technique, yang memang disusun untuk menyelaraskan postur tubuh kita, akan berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik dan sehatnya citra tubuh.

Sebagian dari cara di atas bisa dilatih sendiri, dan sebagian lainnya perlu belajar dan dipandu oleh ahlinya agar bisa melakukannya dengan tepat. Salah satu teknik favorit saya untuk menyembuhkan citra tubuh adalah TAT (Tapas Acupressure Technique). Teknik ini menggabungkan manfaat akupunktur dengan penyembuhan mental emosional secara begitu indah dan bersahaja. Dan TAT ini baru saja teruji secara klinis sebagai teknik yang menghasilkan efek ‘weight loss’ paling baik secara jangka panjang.

Manfaat TAT dalam konteks melepas berat badan berlebih, adalah pada: (1) menyembuhkan asumsi yang membelenggu kita untuk hidup sehat, (2) menyembuhkan trauma masa lalu yang menghambat kita untuk bertubuh sehat alamiah, dan (3) melepas segala pemicu fisik dan emosional yang menyebabkan pola makan berlebihan. Bilamana terasa sesuai dan tertarik, Anda bisa membaca lebih lanjut tentang TAT di www.tatlife.com.

Tujuan Utama Janganlah untuk Mencapai Tubuh Ideal
Seandainya mencapai tubuh ideal dijadikan sasaran utama dan terpenting, maka kita lebih mudah lengah dan mengabaikan pentingnya akar psikologis ini, sehingga bisa jadi kita semakin memupuk ketidaksukaan terhadap tubuh dan diri sendiri.

Dari perenungan di atas, kunci untuk memiliki tubuh yang ideal secara alami adalah untuk mengasah perhatian yang semakin sadar, jernih dan peka tentang tubuh dan citra tubuh kita.

Ketika citra tubuh dan segala faktor mental emosional sudah menjadi lebih sehat, maka tubuh pun bisa mengaktifkan segala mekanisme alamiahnya agar berbagai takaran biologis – seperti nafsu makan, kecepatan metabolisme tubuh, sirkulasi tubuh, dll – kembali pada posisi wajar dan sehat.

Saya jadi teringat pepatah “Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”, dan tergelitik untuk menekankan bahwa barangkali jiwa yang sehat dan bisa mencintai diri sendiri apa adanya, adalah prasyarat untuk memiliki tubuh yang sehat. Saya undang Anda untuk merintis kesadaran tubuh yang sehat dalam kehidupan kita masing-masing.

4 Responses to “Tubuh Ideal berawal dari Citra Tubuh yang Sehat”

  1. Prita says:

    Setuju banget, Mas Reza.

    Ketika kita melakukan apa saja dengan penuh kesadaran, termasuk dalam hal ini pola makan, nantinya yang menagih makanan adalah tubuh, bukan mulut. Sehingga makanan tidak hanya berfungsi sebagai “pencuci mulut” alias pemuas nafsu saja, melainkan berfungsi sebagai makanan yang sesungguhnya untuk tubuh, jiwa, dan pikiran kita.

    Ketika sudah bisa seperti itu, nantinya tubuh akan “menemukan” berat dan bentuk idealnya sendiri. Mungkin tidak seramping peragawati atau sebahenol wanita2 yang sering muncul di televisi, namun itulah standar sejati bagi tubuh kita sendiri.

    Tubuh-jiwa-dan pikiran yang sehat.

    Salam,
    Prita

  2. nanggra says:

    trims beribu-ribu,
    tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya

    salam.
    nanggra

  3. Mimi Hilzah says:

    Mas Reza,
    Saya baru menemukan cara sederhana yang terasa begitu indah dari membaca postingan ini. Bicara pada tubuh sendiri, memaklumkan apapun yang menjadi ketakutan kita dan kemudian tidak melakukan penghakiman yang berulang2. Memperlakukan tubuh sebagai sesuatu yang berjiwa yang layak dicintai, bahkan dengan metode yang tak terpikirkan seperti menyurati tubuh.
    Terima kasih, saya amat bersyukur bisa membaca blog anda.

  4. terima kasih untuk informasi yang cukup berguna sekali untuk saya. salam dari kami